Hidup
berjama’ah seolah tabiat dari manusia, manusia sebagai makhluk yang tidak
mungkin bisa lepas dari sosialisme antar sesama. Berkawan, berkelompok,
bertetangga, bahkan berbisnis merupakan wujud pentingnya sosialisme antar
manusia. Begitupun dengan dakwah ini, dengan dakwah memperjuangkan agama Islam
ini, ya,…memperjuangkan dinul haq ini.
Firman Allah SWT: Dan tolong-menolonglah
kamu dalam kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.[Al-Maidah:2]. Indahnya
ukhuwah akan menghiasi perjuangan dalam sebuah komunitas, komunitas yang
dibangun hanya mengharapkan keridhoan Allah SWT.
Namun
dengan bertambahnya waktu, semakin banyak komunitas komunitas dakwah yang
bermunculan, entah karena ini adalah salah satu cara untuk memecah belah umat
islam, atau mungkin ada kepentingan lain di balik ini semua. Ketika semua
komunitas Islam menyampaikan bahwa dirinya adalah organisasi Islam dan untuk
memperjuangkan Islam, terus bagaimana kita bersikap dan memilih mana yang
terbaik untuk kelangsungan dakwah yang sesungguhnya.
Apapun wadah organisasi Islam bukan lah masalah yang serius ketika sama2 menyadari, bahwa memang Islam yang akan mereka perjuangkan, sama sama menjadikan Al-Qur’an dan Hadits shohih sebagai pedoman dalam bergerak. Tapi ketika Al-Qur’an dan Hadits Shohih hanya menjadi formalitas gerakan saja, hanya menjadikan catatan AD/ART tanpa realisasi. Maka semua itu tidak ada manfaatnya. Logika manusia itu bukan pedoman, jadikan Al- Qur’an itu menjadi pedoman kebenaran, bukan hanya memilih sebagian untuk mencari pembenaran dalam logika. Yakinilah bahwa apapun yang ada dalam Al-Qur’an total kebenarannya, entah bisa dilogika maupun belum bisa dilogika karena minimnya pengetahuan kita sebagai umat manusia. Teruslah bergerak selagi anda yakin bahwa wadah yang anda diami selama ini benar-benar memperjuangkan Islam semata, mengharapkan keridhoan Allah SWT. Namun jika memang anda temui, wadah yang sudah anda besarkan selama ini, wadah yang menjadi tempat dalam perjuangan anda selama ini, kurang sesuai dengan tuntunan islam, menjadikan perjuangan menegakkan syari’at Islam bukan satu satunya tujuan, maka jangan segan- segan untuk keluar dari itu semua. Cari jama’ah yang menurut anda lebih sesuai, yang menjadikan Al-Qur’an dan Hadits Shohih sebagai pedoman dalam merealisasikan pergerakan mereka dan berjama’ahlah dengannya, namun jika sudah tiada yang dapat anda temui, maka gigitlah pemahaman anda,realisasikan yang terbaik sampai anda temui sebuah jama’ah yang tiada lain berjuang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan terus memperdalam ilmu Dien ini. Karena anda berjuang bukan untuk wadah, anda berjuang bukan untuk organisasi, anda berjuang bukan untuk komunitas, Namun anda berjuang untuk Islam semata. Wallahu a’lam bi showab
Apapun wadah organisasi Islam bukan lah masalah yang serius ketika sama2 menyadari, bahwa memang Islam yang akan mereka perjuangkan, sama sama menjadikan Al-Qur’an dan Hadits shohih sebagai pedoman dalam bergerak. Tapi ketika Al-Qur’an dan Hadits Shohih hanya menjadi formalitas gerakan saja, hanya menjadikan catatan AD/ART tanpa realisasi. Maka semua itu tidak ada manfaatnya. Logika manusia itu bukan pedoman, jadikan Al- Qur’an itu menjadi pedoman kebenaran, bukan hanya memilih sebagian untuk mencari pembenaran dalam logika. Yakinilah bahwa apapun yang ada dalam Al-Qur’an total kebenarannya, entah bisa dilogika maupun belum bisa dilogika karena minimnya pengetahuan kita sebagai umat manusia. Teruslah bergerak selagi anda yakin bahwa wadah yang anda diami selama ini benar-benar memperjuangkan Islam semata, mengharapkan keridhoan Allah SWT. Namun jika memang anda temui, wadah yang sudah anda besarkan selama ini, wadah yang menjadi tempat dalam perjuangan anda selama ini, kurang sesuai dengan tuntunan islam, menjadikan perjuangan menegakkan syari’at Islam bukan satu satunya tujuan, maka jangan segan- segan untuk keluar dari itu semua. Cari jama’ah yang menurut anda lebih sesuai, yang menjadikan Al-Qur’an dan Hadits Shohih sebagai pedoman dalam merealisasikan pergerakan mereka dan berjama’ahlah dengannya, namun jika sudah tiada yang dapat anda temui, maka gigitlah pemahaman anda,realisasikan yang terbaik sampai anda temui sebuah jama’ah yang tiada lain berjuang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan terus memperdalam ilmu Dien ini. Karena anda berjuang bukan untuk wadah, anda berjuang bukan untuk organisasi, anda berjuang bukan untuk komunitas, Namun anda berjuang untuk Islam semata. Wallahu a’lam bi showab
lanjutgan.
BalasHapus