Rabu, 25 April 2012

Komunitas Milik Siapa

            Hidup dalam lingkaran komunitas, perkumpulan, maupun organisasi pasti tak jauh dari sebuah permasalahan, baik internal yang berasal dari ulah tingkah masing-masing individu, maupun eksternal yang ingin keunggulan komunitas itu tersaingi. Jika memang persaingan itu dilakukan dengan fair tanpa unsure saling menghinakan dan merendahkan  itu justru harus dipertahankan, apalagi ketika bersaing dalam perjuangan menuju kebaikan bersama mungkin justu perlu pelestarian, tapi jika persaingan dirancang untuk saling merendahkan bahkan menjatuhkan, maka semoga aja bisa segera menyadari dari masing masing komunitas akan tindakan yang tidak baik itu. Perlu disadari bahwa setiap komunitas pasti memiliki kekurangan dibalik apa aja keunggulan yang dibanggakan, begitu pula sebaliknya.
         Permasalahan dari luar komunitas itu sudah hal yang wajar, karena tidak mungkin segala aktivitas selalu memberikan penilaian terbaik dari masing individu yang ada. Semakin besar suatu komunitas maka semakin tinggi cobaan yang biasanya menghampirinya. Tinggal bagaimana permasalahan yang datang  dari luar komunitas itu mau ditindak lanjuti. Mau tak mau seolah harus yakin terhadap salah satu pepatah motivator “ Orang gagal adalah orang yang selalu memikirkan apa kata orang, memikirkannya dan merubah kefokusan dalam sebuah pergerakan yang ada”. Kayak alkisah antara ayah dan anak  dengan seekor keledai yang bermasalah akibat selalu mendengarkan kata orang yang ditemuinya dan melaksanakannya tanpa keteguhan pendirian di awal. So Buat kefokusan terbaik anda, pilih mana yang menurut anda terbaik, yakini dan jalani.
Tak bisa dipungkiri, dalam intern komunitas pun ada permasalahan yang menghampiri. Mungkin adanya anggota yang tidak taat akan peraturan yang ada, meremehkan kinerja kawan bahkan saling menyalahkan antar anggota yang ada. Ketua memilki tanggung jawab lebih tentang itu semua, ketua seharusnya memiliki suara utuh untuk memperjuangkan ke exisan dari organisasi yang ia pimpin. Ketua adalah pemimpin dari komunitas yang ia pimpin. Ketua pasti lebih mengerti keadaan yang ada dalam komunitas yang ia pimpin. Namun terkadang berdalih  agar lebih baik dalam menjalani perjalanan dalam suatu komunitas, ketua justru tidak memiliki suara yang utuh, ketua hanya menjadi formalitas sebuah kepemimpinan komunitas, ketua justru mengikuti apa yang diputuskan oleh forum lain diluar kepengurusan yang ada, walau terkadang forum tersebut adalah kumpulan dari pembesar pembesar atau pengurus inti lama suatu komunitas yang ada. Lain waktu lain keadaan, lain waktu beda kondisi, bolehlah pengalaman dan saran dari para pejuang organisasi lama saling berdatangan untuk memberi masukan untuk kebaikan semua, tapi yang perlu diingat jadikan semua itu sebatas jadi teori yang harus dipelajari, tapi bukan jadi hukum yang harus ditaati dan dijalani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar