Hidup dalam lingkaran komunitas, perkumpulan, maupun organisasi pasti tak jauh
dari sebuah permasalahan, baik internal yang berasal dari ulah tingkah
masing-masing individu, maupun eksternal yang ingin keunggulan komunitas itu
tersaingi. Jika memang persaingan itu dilakukan dengan fair tanpa unsure saling
menghinakan dan merendahkan itu justru harus dipertahankan, apalagi
ketika bersaing dalam perjuangan menuju kebaikan bersama mungkin justu perlu
pelestarian, tapi jika persaingan dirancang untuk saling merendahkan bahkan
menjatuhkan, maka semoga aja bisa segera menyadari dari masing masing komunitas
akan tindakan yang tidak baik itu. Perlu disadari bahwa setiap komunitas pasti
memiliki kekurangan dibalik apa aja keunggulan yang dibanggakan, begitu pula
sebaliknya.
Permasalahan dari luar komunitas itu sudah hal yang wajar, karena tidak mungkin
segala aktivitas selalu memberikan penilaian terbaik dari masing individu yang
ada. Semakin besar suatu komunitas maka semakin tinggi cobaan yang biasanya
menghampirinya. Tinggal bagaimana permasalahan yang datang dari luar komunitas
itu mau ditindak lanjuti. Mau tak mau seolah harus yakin terhadap salah satu
pepatah motivator “ Orang gagal adalah orang yang selalu memikirkan apa kata
orang, memikirkannya dan merubah kefokusan dalam sebuah pergerakan yang ada”.
Kayak alkisah antara ayah dan anak dengan seekor keledai yang bermasalah
akibat selalu mendengarkan kata orang yang ditemuinya dan melaksanakannya tanpa
keteguhan pendirian di awal. So Buat kefokusan terbaik anda, pilih mana yang
menurut anda terbaik, yakini dan jalani.
Tak
bisa dipungkiri, dalam intern komunitas pun ada permasalahan yang menghampiri.
Mungkin adanya anggota yang tidak taat akan peraturan yang ada, meremehkan
kinerja kawan bahkan saling menyalahkan antar anggota yang ada. Ketua memilki
tanggung jawab lebih tentang itu semua, ketua seharusnya memiliki suara utuh
untuk memperjuangkan ke exisan dari organisasi yang ia pimpin. Ketua adalah
pemimpin dari komunitas yang ia pimpin. Ketua pasti lebih mengerti keadaan yang
ada dalam komunitas yang ia pimpin. Namun terkadang berdalih agar lebih
baik dalam menjalani perjalanan dalam suatu komunitas, ketua justru tidak
memiliki suara yang utuh, ketua hanya menjadi formalitas sebuah kepemimpinan
komunitas, ketua justru mengikuti apa yang diputuskan oleh forum lain diluar
kepengurusan yang ada, walau terkadang forum tersebut adalah kumpulan dari
pembesar pembesar atau pengurus inti lama suatu komunitas yang ada. Lain waktu
lain keadaan, lain waktu beda kondisi, bolehlah pengalaman dan saran dari para
pejuang organisasi lama saling berdatangan untuk memberi masukan untuk kebaikan
semua, tapi yang perlu diingat jadikan semua itu sebatas jadi teori yang harus dipelajari,
tapi bukan jadi hukum yang harus ditaati dan dijalani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar