Minggu, 08 Juli 2012

MEREKA BUKAN PEMBERONTAK



Sepak terjang politik semakin mengkhawatirkan, rakyat mulai muak dengan politik. PEMILU hanya menjadi ajang tarung kekuatan layaknya adu ayam. PEMILU hanya  ajang penghamburan uang tanpa hasil, Siapa yang banyak pendukung itulah pemenangnya, semua tindakan  yang dilakukan dalam perpolitikan seolah mengarah pada kalkulasi yang akan didapat jelang PEMILU. Dengan apapun caranya, yang penting dapat meraup suara banyak. Masyarakat pun sudah tak terlalu memikir banyak terhadap para calon pemimpin mereka, bagi mereka siapapun pemimpinnya ya,… sama saja. Kalau ada perbedaan paling juga sementara, setelah itu kembali ke posisi semula, atau justru lebih memprihatinkan.  Akhirnya mereka berpikir pendek, mendingan dapat keuntungan walaupun sementara daripada tidak sama sekali, PEMILU jadi ajang meraup rizki dari para poliTIKUS yang memanfaat moment yang ada.  Bayangkan aja, berapa banyak para pemimpin yang akhirnya hanya menjadi bulan-bulanan kemarahan warganya sendiri. Bahkan pemimpin negeri sendiri yang hanya menjadi bahan cercaan warganya yang bosan dengan tindakan para pejabat di sana. Kemenangan lebih dari 50% pemilih kok dalam waktu kurang seratus hari berbuah penghinaan terhadap pemenang, tanpa pembelaan pula, terus kemana pendukungmu yang memilihmu hingga lebih dari 50%.  
Korupsi, tindakan Asusila dan kebijakan-kebijakan yang justru membuat sengsara rakyat mewarnai  pemerintahan yang ada. Bahkan, dekat ini kasus penggelapan/korupsi pengadaan kitab suci. Sudah ditaruh mana hati dan pikiran semuanya,sampai kitab suci pun menjadi ladang meraup uang dengan cara yang menjijikkan.
Maka jangan salahkan rakyat ketika mereka mendatangi gedung-gedung pemerintahan untuk menuntut kesejahteraannya ditolong. Jangan salahkan mahasiswa yang penuh perjuangan turun berpanas-panasan ke jalananan untuk menuntut keadilan. Bahkan tak jarang gedung-gedung pemerintahan yang menjadi sasaran kemarahan karena dianggap tak punya fungsinya, tak ada gunanya ada penghuninya.
Memang mungkin cara itu bukanlah cara yang terbaik, tapi bukankah tindakan seperti ini terjadi karena sudah kehilangan kesabaran untuk menunggu cara-cara lain yang terlalu berbelit-belit untuk memberikan perubahan. 
Untuk masyarakat , mahasiswa dan semua elemen penghuni negeri ini mungkin  berusaha berbuat lebih santun lagi dalam menyikapi carut marutnya negeri ini, NAMUN Kalian bukanlah PEMBERONTAK, kalian adalah para penghuni negeri yang sangat mencintai negeri ini hingga kalian tidak rela negeri ini berdiam dalam kecarut marutan seperti saat ini. Astaghfirullahal’adzim, Wallahu ta’ala a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar