Sebagai
anak remaja, sepertinya sudah wajar kalau hidup dengan memiki seorang pacar,
walau beberapa orang ada beberapa yang memiki banyak pacar dalam hidupnya.
Seolah pacar adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh kaum muda. Pacaran
di zaman ini seolah tuntutan kehidupan dengan berbagai alasan untuk
mempertahankan statusnya. Ada yang takut dikira tidak laku alias memiliki
pribadi yang rendah sehingga tidak ada orang yang mau mendekati sebagai
kekasih, ada yang katanya untuk meningkatkan motiivasi belajar, ada juga yang
berpikiran untuk ajang penjajagan dalam meraih jodoh. Zaman sekarang kok ndak
pacaran,… takut dibilang ketinggalan zaman lah,
Berkaitan
tentang jodoh, benarkah pacaran satu satunya jalan dalam pencarian jodoh. Masihkah
berpikir dengan selalu berduaan dimanapun berada, suatu saat tidak akan
berpisah dan terjalin sampai pernikahan, masihkah berpikir ketika apa yang
dimiliki dirasa milik berdua hingga menghalalkan cara untuk berbuat yang tidak
dibenarkan oleh agama pasti akan berakhir sesuai dengan keinginan kita. Sudah
banyak cerita, ABG yang ditinggal pacarnya setelah melakukan hubungan intim ,
bahkan kasus pembunuhan karena tidak mau aborsi karena takut diketahui
perbuatannya dan mencela nama baik dirinya.
Saudara
ku, bayangkan ketika salah satu dari kalian meninggalkan anda, menikah bukan
dengan anda kemudian suatu saat anda bertemu di perjalanan, kalian saling
mengerti kekurangan yang selama ini selalu terbuka dengannya, kalian mengingat
masa lalu yang indah, namun berakhir tidak seperti yang diinginkan, dan
bagaimana perasaan suami atau istri anda jika mengerti tentang apa yang telah terjalin
pada masa lalu anda.
Ketika
anda berpikir bahwa pacaran sebagai ajang untuk mencari jodoh, maka yakinlah bahwa apapun yang anda usahakan, jika
bukan ditakdirkan untuk anda maka sedikitpun tidak akan terjadi pada anda.
Usaha apapun dalam pacaran, jika bukan jodoh maka anda tidak akan bisa hidup
berdampingan dengannya sebagai pasangan suami istri. Begitupun sebaliknya,
tanpa pacaran pun, jika Allah telah menetapkan jodoh bagi kita, maka tanpa
usaha berat pun akan dibertemukan dengan seseorang yang akan menjadi pasangan
suami istri bagi kita.
Siapa
yang akan menjadi pasangan hidup anda, pastilah sesuai dengan kriteria diri
anda, Ketika anda menginginkan Istri yang solehah, taat beragama, rajin solat
dhuha tahajud, rajin mengaji, selalu berbuat baik dengan sesama, mampu menjaga
pandangan dari hal hal yang dilarang, mampu menjaga kehormatan diri, mampu
mendidik anak anda dan membimbing keluarga anda. Maka kita pun harus memiliki
kriteria yang yang sama dengan kriteria yang kita inginkan. NAMUN jika anda
menginginkan suami dan istri anda adalah seorang yang suka bergonta ganti
pasangan, seorang pelacur atau pezina, seorang yang telah pacaran dengan orang
lain, maka berbuat sesuai dengan keinginanmu itu, maka kamupun akan
mendapatkannya.
“Laki-laki
yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau
perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan
oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan
atas orang-orang yang mu'min” [QS.An-Nur: 3]
“Jika
Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu,
maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada
siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS.Yunus:107]
Wallahu
a’lam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar