Jumat, 08 Juni 2012

Pacaran, Usaha yang sia-sia


Sebagai anak remaja, sepertinya sudah wajar kalau hidup dengan memiki seorang pacar, walau beberapa orang ada beberapa yang memiki banyak pacar dalam hidupnya. Seolah pacar adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh kaum muda. Pacaran di zaman ini seolah tuntutan kehidupan dengan berbagai alasan untuk mempertahankan statusnya. Ada yang takut dikira tidak laku alias memiliki pribadi yang rendah sehingga tidak ada orang yang mau mendekati sebagai kekasih, ada yang katanya untuk meningkatkan motiivasi belajar, ada juga yang berpikiran untuk ajang penjajagan dalam meraih jodoh. Zaman sekarang kok ndak pacaran,… takut dibilang ketinggalan zaman lah,
Berkaitan tentang jodoh, benarkah pacaran satu satunya jalan dalam pencarian jodoh. Masihkah berpikir dengan selalu berduaan dimanapun berada, suatu saat tidak akan berpisah dan terjalin sampai pernikahan, masihkah berpikir ketika apa yang dimiliki dirasa milik berdua hingga menghalalkan cara untuk berbuat yang tidak dibenarkan oleh agama pasti akan berakhir sesuai dengan keinginan kita. Sudah banyak cerita, ABG yang ditinggal pacarnya setelah melakukan hubungan intim , bahkan kasus pembunuhan karena tidak mau aborsi karena takut diketahui perbuatannya dan mencela nama baik dirinya.
Saudara ku, bayangkan ketika salah satu dari kalian meninggalkan anda, menikah bukan dengan anda kemudian suatu saat anda bertemu di perjalanan, kalian saling mengerti kekurangan yang selama ini selalu terbuka dengannya, kalian mengingat masa lalu yang indah, namun berakhir tidak seperti yang diinginkan, dan bagaimana perasaan suami atau istri anda jika mengerti tentang apa yang telah terjalin pada masa lalu anda.
Ketika anda berpikir bahwa pacaran sebagai ajang untuk mencari jodoh, maka  yakinlah bahwa apapun yang anda usahakan, jika bukan ditakdirkan untuk anda maka sedikitpun tidak akan terjadi pada anda. Usaha apapun dalam pacaran, jika bukan jodoh maka anda tidak akan bisa hidup berdampingan dengannya sebagai pasangan suami istri. Begitupun sebaliknya, tanpa pacaran pun, jika Allah telah menetapkan jodoh bagi kita, maka tanpa usaha berat pun akan dibertemukan dengan seseorang yang akan menjadi pasangan suami istri bagi kita.
Siapa yang akan menjadi pasangan hidup anda, pastilah sesuai dengan kriteria diri anda, Ketika anda menginginkan Istri yang solehah, taat beragama, rajin solat dhuha tahajud, rajin mengaji, selalu berbuat baik dengan sesama, mampu menjaga pandangan dari hal hal yang dilarang, mampu menjaga kehormatan diri, mampu mendidik anak anda dan membimbing keluarga anda. Maka kita pun harus memiliki kriteria yang yang sama dengan kriteria yang kita inginkan. NAMUN jika anda menginginkan suami dan istri anda adalah seorang yang suka bergonta ganti pasangan, seorang pelacur atau pezina, seorang yang telah pacaran dengan orang lain, maka berbuat sesuai dengan keinginanmu itu, maka kamupun akan mendapatkannya.
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu'min” [QS.An-Nur: 3]
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS.Yunus:107]

Wallahu a’lam bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar